Langsung ke konten utama

Penderita HIV/AIDS (ODHA), Haruskah Dikucilkan?

HIV/AIDS memang virus berbahaya karena belum ada serum, obat atau vaksin yang bisa membunuh virus yang satu ini. Dan yang lebih berbahaya lagi, HIV/AIDS termasuk penyakit menular. Itu lah kenapa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sering dihindari, bahkan dikucilkan oleh orang-orang disekitarnya. Tidak salah, memang! siapa sih,, yang igin tertular virus berbahaya yang belum ada obatnya? Virus yang sudah ada obatnya saja, orang-orang berusaha keras untuk tidak tertular, apalagi virus berbahaya yang belum ada obatnya, seperti HIV/AIDS.

Sekedar mengingatkan, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sebuah virus berbahaya yang menyerang dan menggerogoti sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh, dimana kekebalan tubuh sudah melemah bahkan sudah hilang. Orang yang terkena virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Butuh beberapa tahun (5-10 tahun) bagi seseorang yang positif mengidap virus HIV untuk terserang AIDS.  

Menurut data resmi Kementerian Kesehatan, diperkirakan lebih dari 200.000 penduduk Indonesia positif mengidap HIV/AIDS. 70% diantaranya adalah kaum muda usia produktif, yang berumur antara 20-39 tahun. Hmm.. saya sih nggak terlalu heran dengan data tersebut, karena kenyataannya memang pergaulan anak muda sekarang sudah sangat bebas. Free sex, narkoba, sudah meracuni generasi muda, saat ini. Padahal seperti yang kita tahu, kedua perilaku salah tersebut adalah penyebab utama penyebaran virus HIV/AIDS. 

Saya jadi ingat dengan lagunya Blue Savana yang berjudul “Alat Kontrasepsi”. Lagu ini menyindir fenomena free sex dikalangan generasi muda, saat ini. Salah satu liriknya yg cukup menggelitik “Alat kontrasepsi paling aman, yaitu nggak usah berhubungan, Kalau memang sudah nggak tahan ya udah cubit cubit cubitan saja…” 

Hehe.. ada benarnya juga tuh lagu. Walaupun alat kontrasepsi seperti kondom bisa mencegah resiko kehamilan dan terinfeksi HIV/AIDS, tapi itu tidak menjamin 100% akan berhasil. Seperti kata Blue Savana, alat kontrasepsi paling aman adalah dengan tidak melakukan hubungan seks diluar nikah. Apalagi sampai gonta-ganti pasangan, itu lebih beresiko lagi. Jadi.. teman-teman kalau nggak mau hamil (nikah dini) atau tertular HIV/AIDS, ya jangan berhubungan intim (free sex) before married. Kalau udah nggak tahan, cubit-cubitan atau senggol-senggolan aja. Di jamin aman dari kehamilan dan resiko tertular HIV/IDS.  :D 

Haruskah Penderita HIV/AIDS (ODHA) Dikucilkan?

Kehilangan kekebalan tubuh, ibarat sebuah kerajaan tanpa benteng atau komputer tanpa antivirus/firewall. Silahkan bayangkan sendiri, apa jadinya tubuh tanpa sistem kekebalan. Saya sih bayanngannya sudah rumah masa depan berukuran 1x2 meter (kuburan). Iiihh… takuuutt…!! :D  Yup, tanpa bermaksud menakut-nakuti apalagi mendahului kehendak Tuhan, secara normal orang yg sudah terinveksi virus HIV/AIDS, sudah bisa diprediksi berama lama lagi dia akan hidup. Inilah yang membuat kebanyakan para ODHA kehilangan semangat hidup. Apalagi kalau orang-orang di sekitarnya, terutama orang-orang terdekatnya (keluarga) ikut mengucilkan dirinya. Itu akan membuat si ODHA semakin tertekan, hingga tak jarang yang memutuskan untuk segera mengakhiri hidup, dengan cara bunuh diri.

Disini saya mau bilang bahwa, ODHA, tidak perlu dihindari apalagi dikucilkan. HIV/AIDS memang penyakit menular berbahaya, tapi penularannya tidak mudah seperti virus flu burung yang bisa menyebar/menular melalui udara, sehingga penderitanya harus dikarantina. HIV/AIDS hanya akan menular melalui cairan tubuh yang bertukar atau bertemu. Seperti melalui hubungan seks, penggunaan jarum suntik dan jarum tato yg tidak steril (sudah tercemar virus HIV/AIDS), tranfusi darah, dll. Untuk lebih jelasnya tentang cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS, silahkan baca di sini

Hidup sebagai ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sudah merupakan tekanan yang luar biasa berat bagi mereka, jangan lagi beban itu kita tambah dengan mengucilkannya. Sebaliknya, rasa empati dan dukungan harus kita berikan, agar mereka bisa tetap berkarya disisa hidupnya. Jadi tolong bagi teman-teman yg punya keluarga, saudara, teman, tetangga, yang mengidap HIV/AIDS, please.. jangan jauhi apalagi mengucilkan mereka. Selama kita tidak melakukan hubungan yang menyebabkan cairan tubuh kita bertemu atau bercampur, kita nggak bakal tertular koq. 

Buat para ODHA dimanapun kalian berada, jangan putus asa, oke?! Di dalam tubuh kalian memang ada virus berbahaya, namun kalian masih punya cukup waktu untuk berbuat sesuatu yang terbaik dalam sisa hidup kalian. Tetap jaga kesehatan, dan terus lah berdoa memohon kesembuhan pada Sang Pencipata, karena bagaimana pun hidup mati kita ada di tangan-Nya. Ingat, kalian tidak sendiri, banyak koq orang2 yg peduli dengan kalian. So, keep smiling and keep fighting!   :-)

Sebagai penutup, saya ingin cerita sedikit pengalaman pribadi.

Dulu awal masuk kuliah (2001), saya punya seorang teman satu kost, yang kecanduan sama obat-obat terlarang. Menurut cerita dia sendiri, segala jenis obat terlarang (narkoba) sudah pernah dicobanya.  Boleh dibilang teman saya ini kecanduannya pada narkoba sudah parah! Kalau masuk ke kamarnya saya sering lihat jarum suntik yg saya curigai ada hubungannya dengan narkoba. Badan teman saya ini kurus banget! Makanya saya dan beberapa teman kost lainnya sempat curiga kalau dia itu mengidap virus HIV/AIDS (ODHA). Tapi kami tidak pernah ada yang berusaha mengkonfirmasinya, karena takut dia tersinggung.

Walaupun kami tahu kalau dia itu seorang pemakai (pecandu narkoba) dan kami curigai ODHA, namun saya dan teman-teman kost yang lain tidak pernah menghindar atau mengucilkan dia. Apalagi dia juga tidak pernah berusaha mengajak atau mempengaruhi kami untuk ikut menggunakan narkoba. Namun kebersamaan kami juga tidak lama, karena dipertengahan tahun kedua, dia disuruh pulang ke Jakarta, oleh orang tuanya. Sepertinya dia ketahuan menggunakan narkoba. Sejak itu, kami lose contact dengan dia. Saya berharap, dia dalam keadaan baik-baik saja. Amin!

STOP NARKOBA, STOP FREE SEX, STOP HIV/AIDS!!!!!


Postingan populer dari blog ini

Tempat Download Full Video Hasil Pertandingan Sepakbola

Selain suka dengan dunia gadget dan internet, saya juga termasuk pecinta sepakbola. Karena itu pada postingan kali ini, saya akan berbagi informasi tempat download full video hasil pertandingan sepakbola . Jadi bukan sekedar video highlights pertandingan yang cuma memperlihatkan momen-momen penting saja, seperti peluang dan gol. Kalau itu sih banyak di YouTube .

Tools Tracking Website dan Blog

Tracking Blog/Web merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari tahu (memonitor) segala kegiatan yang terjadi pada suatu blog atau website . Data-data apa saja yang dapat kita peroleh dari hasil tracking tersebut? dan apa manfaatnya? semuanya telah dibahas mas welly Mulia di sini . Men-track pengunjung artinya mencari tahu informasi dan data seperti : Bagaimana pengunjung menemukan blog/website anda Berapa banyak pengunjung yang datang ke blog/website anda setiap hari Berapa lama mereka browsing di blog/website anda Halaman mana saja yang mereka kunjungi ketika ada di blog/website anda Ada banyak tools tracker yang dapat kita gunakan untuk men-track blog atau website kita, ada yang berbayar ada pila yang gratis. Selama ini saya menggunakan lebih dari satu tools tracker untuk men- track atau memonitor blog saya. Beberapa tools tracker yang ada sekarang yaitu : Google Analytic (milik google) Extrime Tracking (sudah tidak menerima blog dari Indonesia) SiteMe

Pengalaman Pertama Order Makanan Lewat Internet di Jogja

Kemarin (23/4/2014) untuk pertama kalinya saya beli makanan lewat internet. Saya pesan lewat makandiantar.com , salah satu situs penyedia jasa delivery order makanan di kota Jogjakarta. Dulu juga pernah sih… order delivery makanan di KFC, tapi via telepon. Dan itupun yang order bukan saya, tapi teman saya. Saya cuma ikut makan aja.